Meskipunbeberapa indikator belum terpenuhi, masih terdapat satu indikator yang sudah dilaksanakan dengan baik yaitu: Komunikasi yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dalam upaya pengembambangan pariwisata di Kabupaten Wonosobo. Adapun3 poin penting sekaligus menjadi dasar indikator pariwisata berkelanjutan meliputi 3 aspek yakni: #1. Lingkungan Diharapkan ikut andil dalam melestarian alam (ekologi) dalam jangka panjang seperti pembangunan akomodasi hotel dan restoran yang lebih memperhatikan sederet aspek yang terintegrasi. #2. Sosial Budaya Kesejahteraandapat dicapai jika tingkat perekonomian setiap individu mengalami peningkatan. Karenanya indikator kesuksesan pembangunan desa dapat dilihat dari adanya peningkatan taraf perekonomian pada masyarakatnya. 2. Indikator Tingkat Pendidikan. Masyarakat desa selalu diidentikkan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Alasanmengapa pendapatan per kapita ini kemudian menjadi sebuah indikator dari keberhasilan pembangunan ekonomi adalah karena pendapatan per kapita yang meningkat, ini menandakan adanya kestabilan perekonomian yang baik di negara tersebut, yang artinya kesejahteraan masyarakatnya akan terjamin. Jika kita kaitkan dengan urbanisasi, perusahaan Tuesday October 11, 2016 Chapter 2 | Indikator Pembangunan Pembangunan Ekonomi memiliki tiga Indikator pokok: A.INDIKATOR MONETER Indikator ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang diterima oleh masyarakat. Dalam indicator moneter, ada beberapa indicator yang dapat diukur, yakni : Pendapatan Per Kapita 6 Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) The United Nations Development Program(UNDP) telah membuat indicator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indicator yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Indikatoryang dapat dipakai untuk mengukur tingkat keberlanjutan suatu destinasi wisata adalah :

2. Terlindunginya aset-aset budaya

2.1. Kesejahteraan (well being) masyarakat tuan rumah 3. Partisipasi masyarakat 4. Kepuasan wisatawan 5. Jaminan kesehatan dan keselamatan 6. Manfaat ekonomik 7. Perlindungan terhadap aset alami 8. x4qMkuj. Uploaded byNadifIthuReyn 0% found this document useful 0 votes193 views1 pageCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes193 views1 pageIndikator Keberhasilan Pembangunan Dinas PariwisataUploaded byNadifIthuReyn Full descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Jakarta ANTARA - Pengamat pariwisata Myra P. Gunawan menilai, indikator atau tolak ukur keberhasilan pariwisata Indonesia masih terfokus pada jumlah kedatangan wisatawan mancanegara wisman dan pengeluarannya serta jumlah perjalanan wisatawan nusantara wisnus dan pengeluarannya. "Tolak ukur keberhasilan masih terfokus pada jumlah kedatangan wisman dan pengeluarannya serta jumlah perjalanan wisnus dan pengeluarannya, dan dampak yang dihitung," kata Myra P. Gunawan di Jakarta, Minggu. Menurut dia, hal itu sangat mempengaruhi sikap berbagai lembaga pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk menentukan program pariwisata yang dilakukan. Bahkan, kata dia, semua upaya dikerahkan untuk mencapai sasaran kuantitatif tersebut. "Kadang-kadang 'at all cost' untuk mencapai sasaran kuantitatif tadi," ucapnya. Ia mencatat, sampai saat ini belum dilakukan pengukuran terhadap indikator-indikator non-ekonomi. "Belum ada tolak ukur pariwisata berkelanjutan yang mengukur dimensi lingkungan tentang bagaimana dampak lingkungan pariwisata atau dimensi sosial budaya," ujarnya. Padahal ke depan, menurut dia hal yang akan berkembang adalah pariwisata yang berkelanjutan dengan "green jobs". * 10 Negara dengan Pembangunan Pariwisata Terbaik 2021 A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar World Economic Forum WEF merilis laporan Travel & Tourism Development Index 2021 pada Selasa 24/5/2022. Laporan ini menunjukkan kondisi pembangunan pariwisata di 117 negara di seluruh dunia. Travel & Tourism Development Index TTDI disusun dari penilaian berdasarkan lima indikator besar. Pertama, indikator lingkungan yang meliputi ekosistem bisnis, keamanan, keselamatan, kebersihan, higienitas, serta kesiapan teknologi komunikasi dan informasi di destinasi wisata. Kedua, indikator kebijakan pariwisata yang meliputi keterbukaan negara terhadap kunjungan internasional, persaingan harga, dan tingkat pengarusutamaan pembangunan pariwisata di negara tersebut. Ketiga, indikator infrastruktur yang meliputi kesiapan fasilitas transportasi dan layanan wisatawan. Keempat, indikator daya tarik pariwisata yang meliputi kualitas destinasi wisata alam dan budaya. Terakhir, indikator keberlanjutan yang meliputi pengelolaan kelestarian lingkungan hidup, hingga ketahanan sosial-ekonomi di negara-negara destinasi wisata. Menggunakan berbagai indikator tersebut, TTDI menerapkan penilaian dengan sistem skor berskala 1 hingga 7 poin. Semakin tinggi skornya menandakan semakin baiknya indeks pembangunan pariwisata di suatu negara. Hasilnya, skor tertinggi dalam TTDI 2021 diraih oleh Jepang, Amerika Serikat, dan Spanyol dengan skor sama-sama sebesar 5,2 poin. Berikut daftar 10 negara dengan skor TTDI 2021 tertinggi Jepang 5,2 poin Amerika Serikat 5,2 poin Spanyol 5,2 poin Prancis 5,1 poin Jerman 5,1 poin Swiss 5 poin Australia 5 poin Britania Raya 5 poin Singapura 5 poin Italia 4,9 poin Sementara itu, Indonesia mendapat skor 4,4 poin dan menempati peringkat ke-32 dalam TTDI 2021. Ini merupakan perbaikan dari tahun 2019, di mana Indonesia ketika itu berada di peringkat ke-44. Menurut World Economic Forum, rata-rata skor TTDI 2021 secara global hanya meningkat 0,1% dibandingkan pengukuran TTDI tahun 2019. Dari 117 negara yang diukur, hanya ada 39 negara yang mengalami kenaikan skor lebih dari 1% pada 2021. Sebanyak 51 negara mengalami peningkatan atau penurunan skor di kisaran 1%, kemudian sebanyak 27 negara mengalami penurunan skor lebih dari 1%. Baca Juga 10 Kota Terbaik untuk Solo Traveling Versi Forbes 2022, Bali Masuk Daftar Yunaidi Masyarakat di Desa Maulingge, Pulau Breueh, Aceh Besar menikmati senja nan mendung dari atas dermaga - Mengembangkan potensi wisata budaya dan sejarah memang bisa dilakukan dengan cara merenovasi gedung atau situs bersejarah serta sarana dan prasarana penunjang obyek wisata tersebut. Namun usaha ini tidak dapat berjalan dengan maksimal dan berkelanjutan bila masyarakat—terutama masyarakat setempat—tidak turut serta dan peduli. Sejalan dengan hal tersebut, Rahtika, dosen Sekolah Tinggi Pariwisata STP Sahid, dalam sebuah acara pariwisata mengatakan bahwa masyarakat perlu terlibat bila ingin membangun pariwisata. Lebih lanjut Rahtika menjelaskan bahwa peran masyarakat menjadi penting untuk memberikan kesan secara keseluruhan kepada wisatawan. Kesan tersebut tidak hanya seputar cerita dan keindahan yang ditawarkan obyek wisata, tapi juga kebiasaan serta adat istiadat mereka sehari-hari. Baca Juga Tiga Jurus Andalan Arief Yahya untuk Majukan Pariwisata Indonesia Jika masyarakat lokal bisa secara aktif berpartisipasi dalam pariwisata ini, hal tersebut bisa menjadi diferensiasi bagi setiap destinasi wisata di Indonesia. Masyarakat pun terlibat dalam peningkatan ekonomi daerah mereka. Bisa dikatakan bahwa sektor wisata adalah salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian daerah, maupun Indonesia. Berbagai destinasi wisata di Indonesia selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, walaupun perekonomian dinilai sedang kurang kondusif. Pitres Sambowadile, Penyuluh Sadar Wisata Sulut pernah mengatakan bahwa pemerintah daerah harus bisa memanfaatkan potensi wisata daerah dengan melibatkan masyarakat sekitar. Lebih lanjut Pitres mencontohkan Pantai Pall di Desa Marinsow, Minahasa Utara. Pantai memesona ini selalu dipadati oleh ribuan pengunjung dari berbagai daerah. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berjualan barang dan jasa. "Mereka berjualan makanan dan minuman, menyewakan gasebo, dan berjualan cinderamata. Dulunya mereka hanya menggantungkan pendapatan sebagai nelayan," ungkap Pitres. Tidak hanya itu, Pitres juga mencontohkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat F/21 yang pernah mengadakan pameran foto potensi wisata di Nusa Utara, Sulawesi Utara, secara swadaya. Ricky Martin/National Geographic Indonesia Masyarakat diharapkan untuk turut serta merawat tempat wisata. Pemerintah melibatkan masyarakat Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata pun bergerak untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya peran serta masyarakat dalam perkembangan pariwisata Indonesia. Salah satu contohnya adalah program Jendela Nusantara yang pernah diadakan tahun lalu oleh Kementerian Pariwisata. PROMOTED CONTENT Video Pilihan jelaskan berbagai indikator keberhasilan pembangunan pariwisata di indonesia – Indonesia adalah salah satu negara yang sangat berpotensi dalam pembangunan pariwisata. Negara ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan berbagai macam objek wisata yang menarik. Keindahan alam, sejarah dan budaya yang kaya, serta berbagai aktivitas dan atraksi yang menarik di Indonesia, membuat pariwisata di negara ini berkembang pesat. Pembangunan pariwisata di Indonesia bukanlah sebuah pekerjaan mudah, tetapi jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber penerimaan devisa yang sangat menguntungkan. Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia, diperlukan penilaian terhadap berbagai indikator yang memuat informasi tentang kinerja sektor pariwisata. Berikut adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai kinerja sektor pariwisata di Indonesia. Pertama adalah indikator jumlah wisatawan. Ini mengukur jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia dalam setahun. Jumlah wisatawan tersebut dapat diukur dengan berbagai cara, seperti jumlah wisatawan yang tiba di bandara, jumlah wisatawan yang menginap di hotel, dan jumlah wisatawan yang mengeluarkan uang untuk berbelanja di Indonesia. Jumlah wisatawan asing yang tinggi menunjukkan bahwa pariwisata di Indonesia berkembang dengan baik. Kedua adalah indikator penerimaan devisa. Ini mengukur jumlah uang yang diterima Indonesia dari sektor pariwisata dalam setahun. Penerimaan devisa ini juga dapat diukur melalui berbagai cara, seperti jumlah uang yang dibayarkan oleh wisatawan asing untuk tiket pesawat, akomodasi, makanan, dan berbagai aktivitas pariwisata lainnya. Semakin tinggi jumlah uang yang diterima oleh Indonesia dari sektor pariwisata, berarti semakin baik hasil pembangunan pariwisata di Indonesia. Ketiga adalah indikator infrastruktur pariwisata. Ini mengukur jumlah fasilitas dan sarana yang dibangun di sektor pariwisata. Fasilitas dan sarana ini dapat berupa akses transportasi, akomodasi, pusat informasi pariwisata, fasilitas bersih, rekreasi luar ruangan, dan lain sebagainya. Semakin banyak fasilitas dan sarana yang dibangun di sektor pariwisata, berarti semakin baik pembangunan pariwisata di Indonesia. Keempat adalah indikator jumlah lapangan kerja. Ini mengukur jumlah lapangan kerja yang dibuka oleh sektor pariwisata. Jumlah lapangan kerja ini dapat diukur melalui berbagai cara, seperti jumlah tenaga kerja di hotel, restoran, toko, tour operator, dan lain sebagainya. Semakin banyak lapangan kerja yang dibuka, berarti semakin baik hasil pembangunan pariwisata di Indonesia. Dengan memahami berbagai indikator keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia, pemerintah Indonesia dapat mengevaluasi kinerja sektor pariwisata dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya. Dengan cara ini, pembangunan pariwisata di Indonesia dapat berkembang dengan lebih baik lagi. Penjelasan Lengkap jelaskan berbagai indikator keberhasilan pembangunan pariwisata di indonesia1. Indikator jumlah wisatawan untuk mengukur jumlah wisatawan asing yang datang ke Indikator penerimaan devisa untuk mengukur jumlah uang yang diterima oleh Indonesia dari sektor Indikator infrastruktur pariwisata untuk mengukur jumlah fasilitas dan sarana yang dibangun di sektor Indikator jumlah lapangan kerja untuk mengukur jumlah lapangan kerja yang dibuka oleh sektor pariwisata. 1. Indikator jumlah wisatawan untuk mengukur jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Indikator jumlah wisatawan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Indikator jumlah wisatawan berperan penting untuk mengetahui tingkat permintaan pasar wisata domestik dan internasional secara keseluruhan. Indikator jumlah wisatawan sebagai alat untuk mengukur besarnya minat wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia, juga menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengetahui tingkat pengeluaran wisatawan asing di Indonesia. Indikator jumlah wisatawan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat daya tarik wisata yang dimiliki oleh Indonesia dan tingkat kepuasan wisatawan asing terhadap layanan yang diberikan. Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah meluncurkan program “Visit Indonesia Year” VIY yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Upaya lain yang telah dilakukan adalah membuat berbagai promosi pariwisata, membuat berbagai event pariwisata, meningkatkan fasilitas pariwisata, dan meningkatkan infrastruktur pariwisata. Pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada para wisatawan. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan pengawasan terhadap para wisatawan, sehingga para wisatawan dapat merasakan keamanan dan kenyamanan saat berkunjung ke Indonesia. Pemerintah juga telah membuat berbagai kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para wisatawan. Jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lokasi, harga tiket, fasilitas, dan lain-lain. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya tarik wisata di Indonesia. Upaya yang telah dilakukan termasuk meningkatkan jumlah destinasi wisata di Indonesia, meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, dan meningkatkan infrastruktur pariwisata. Indikator jumlah wisatawan merupakan salah satu indikator penting yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Indikator jumlah wisatawan dapat digunakan untuk mengetahui tingkat permintaan pasar wisata domestik dan internasional secara keseluruhan, tingkat daya tarik wisata yang dimiliki oleh Indonesia, serta tingkat kepuasan wisatawan asing terhadap layanan yang diberikan. Pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia, seperti meningkatkan infrastruktur pariwisata, meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, dan lain-lain. 2. Indikator penerimaan devisa untuk mengukur jumlah uang yang diterima oleh Indonesia dari sektor pariwisata. Indikator penerimaan devisa adalah salah satu indikator yang paling penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Indikator ini melacak jumlah devisa yang diterima Indonesia dari sektor pariwisata. Devisa adalah uang asing yang diterima oleh negara dari hasil ekspor barang dan jasa. Indonesia merupakan salah satu negara dengan penerimaan devisa tertinggi di dunia. Indikator penerimaan devisa ini dapat menjadi alat yang berguna untuk mengidentifikasi dan mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Indikator ini mencerminkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia dan jumlah uang yang mereka habiskan selama perjalanan mereka. Indikator penerimaan devisa dapat digunakan untuk mengukur dan mengidentifikasi lokasi pariwisata Indonesia yang paling populer dan menarik. Data ini juga dapat digunakan untuk menentukan kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata di Indonesia. Indikator penerimaan devisa juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan dan menilai kinerja sektor pariwisata Indonesia. Indikator ini juga dapat digunakan untuk menilai tingkat kualitas layanan pariwisata yang diberikan di Indonesia. Indikator penerimaan devisa ini juga dapat digunakan untuk melacak tren wisata di Indonesia. Data ini dapat membantu pemerintah dan pengelola pariwisata membuat keputusan yang tepat dan mempromosikan destinasi pariwisata yang paling populer. Dengan demikian, Indikator penerimaan devisa merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Indikator ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur pengaruh pariwisata terhadap perekonomian Indonesia, mengukur kinerja sektor pariwisata, dan melacak tren wisata di Indonesia. 3. Indikator infrastruktur pariwisata untuk mengukur jumlah fasilitas dan sarana yang dibangun di sektor pariwisata. Indikator infrastruktur pariwisata merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Indikator ini berfokus pada jumlah fasilitas dan sarana yang dibangun di sektor pariwisata. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengukur indikator infrastruktur pariwisata, di antaranya adalah jumlah dan kualitas fasilitas yang tersedia, ketersediaan sarana yang dibutuhkan untuk kegiatan pariwisata, aksesibilitas lokasi wisata, dan kualitas jaringan transportasi yang tersedia. Fasilitas yang tersedia di sektor pariwisata berupa hotel, penginapan, tempat makan, pusat informasi wisata, dan lainnya. Ketersediaan dan kualitas fasilitas ini dapat menentukan tingkat kepuasan wisatawan terhadap destinasi wisata. Selain itu, sarana yang dibutuhkan untuk kegiatan pariwisata seperti alat transportasi, alat-alat rekreasi, dan sarana pendukung lainnya juga perlu diperhatikan dalam mengukur indikator infrastruktur pariwisata. Aksesibilitas lokasi wisata juga harus diperhatikan karena hal ini akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Jika lokasi wisata sulit dijangkau atau terlalu jauh, maka akan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke lokasi tersebut. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa lokasi wisata yang dibangun dapat dijangkau dengan mudah. Kualitas jaringan transportasi juga merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Kualitas jaringan transportasi dapat menentukan tingkat kenyamanan dan keamanan para wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata. Kualitas jaringan transportasi yang baik dapat membantu wisatawan untuk mencapai lokasi wisata dengan mudah dan cepat. Indikator infrastruktur pariwisata merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas, sarana, aksesibilitas lokasi wisata, dan kualitas jaringan transportasi yang tersedia dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pariwisata di Indonesia akan semakin berkembang dan menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah. 4. Indikator jumlah lapangan kerja untuk mengukur jumlah lapangan kerja yang dibuka oleh sektor pariwisata. Indikator jumlah lapangan kerja merupakan salah satu parameter utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia. Hal ini mencerminkan kemungkinan peningkatan jumlah lapangan kerja yang dapat dicapai melalui pembangunan pariwisata. Indikator jumlah lapangan kerja yang dicapai melalui pembangunan pariwisata di Indonesia dapat diukur dengan cara menghitung jumlah lapangan kerja yang disediakan oleh sektor pariwisata. Secara umum, jumlah lapangan kerja yang dibuka oleh sektor pariwisata terdiri dari jumlah lapangan kerja yang disediakan oleh pengelola objek wisata, pengelola akomodasi, operator tour dan travel, dan sebagainya. Indikator jumlah lapangan kerja yang dibuka oleh sektor pariwisata juga dapat diukur dengan cara menghitung jumlah lapangan kerja yang diciptakan oleh pembangunan pariwisata. Misalnya, jika pembangunan pariwisata di suatu tempat menciptakan lapangan kerja baru, maka ini akan menambah jumlah lapangan kerja yang tersedia di sektor pariwisata. Begitu juga, jika ada beberapa objek wisata yang ditutup, maka jumlah lapangan kerja yang tersedia di sektor pariwisata akan berkurang. Selain itu, indikator jumlah lapangan kerja yang dibuka oleh sektor pariwisata juga dapat diukur dengan cara menghitung jumlah lapangan kerja yang dibiayai oleh pemerintah atau pihak swasta yang terlibat dalam pembangunan pariwisata. Di Indonesia, pemerintah seringkali memberikan dukungan keuangan dan/atau fasilitas pada sektor pariwisata untuk membantu menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, indikator jumlah lapangan kerja yang dibuka oleh sektor pariwisata dapat diukur dengan menghitung jumlah lapangan kerja yang disediakan oleh pengelola objek wisata, pengelola akomodasi, operator tour dan travel, jumlah lapangan kerja yang diciptakan oleh pembangunan pariwisata, dan jumlah lapangan kerja yang dibiayai oleh pemerintah atau pihak swasta yang terlibat dalam pembangunan pariwisata. Dengan demikian, indikator jumlah lapangan kerja merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata di Indonesia.

jelaskan berbagai indikator keberhasilan pembangunan pariwisata di indonesia